26 Juni 2009

alergi ASI?

Sebagian masyarakat percaya ada bayi yang alergi air susu ibu (ASI). Pernyataan itu tentu keliru, karena ASI merupakan makanan terbaik bagi anak. Namun jika anak terus memberi tanda-tanda "aneh" ketika di beri ASI, yang patut dipertanyakan adalah apakah ibu sudah menghindari penyebab alergi atau alergen dengan baik?

Konsultan Gastroenterologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Badriul Hegar mengatakan, jika bayi bermasalah dengan ASI yang patut dicurigai adalah makanan si ibu.

"Makanan ibu yang bisa jadi biang kerok, sehingga ASI pun jadi alergi. Oleh karena itu ibunya yang harus dibenerin," kata dr Hegar pada media edukasi di Jakarta, Rabu (14/1).

Ibu harus tahu apa saja yang menjadi alergen bagi dirinya agar tidak tertular ke bayi melalui ASI. Kandungan ASI, menurut dr Hegar sangat tidak mungkin menjadi alergen bagi bayi.

Tanda-tanda yang menunjukan bayi mengalami alergi karena ASI antara lain diare atau gumoh. Para ibu tidak akan asing dengan istilah gumoh. Gumoh terjadi karena ada udara di dalam lambung yang terdorong keluar kala makanan masuk ke dalam lambung bayi.

Gumoh terjadi secara pasif atau terjadi secara spontan. Berbeda dari muntah, ketika isi perut keluar karena anak berusaha mengeluarkannya. Dalam kondisi normal, gumoh bisa dialami bayi antara 1 - 4 kali sehari. Dr Hegar mengatakan dalam kondisi normal gumoh bisa dialami bayi antara 1-4 kali sehari.

"70% bayi usia 4 bulan mengalami gumoh satu kali sehari dan keadaan ini normal," paparnya.

Gumoh dikategorikan normal, jika terjadinya beberapa saat setelah makan dan minum serta tidak diikuti gejala lain yang mencurigakan. Selama berat badan bayi meningkat sesuai standar kesehatan, tidak rewel, gumoh tidak bercampur darah dan tidak susah makan atau minum, maka gumoh tak perlu dipermasalahkan.

Namun dr Hegar menekankan jika bayi gumoh lebih sering dari normal orangtua perlu memeriksakannya karena dikhawatirkan si anak mengalami alergi susu.

"Jika gumoh sudah ditangani dengan benar, namun bayi masih saja gumoh dan sering orangtua berhak curiga si anak alergi, namun yang dipermasalahkan bukan ASI-nya tapi asupan makanan ibu " pungkasnya.

Ditegaskan oleh dr Hegar, jangan menghentikan pemberian ASI yang harus dilakukan justru memperhatikan asupan makanan ibu, karena yang menjadi alergen bukanlah ASI tapi kandungan ASI yang dihasilkan dari makanan ibu.

24 Juni 2009

probiotik si "bakteri baik"

Probiotik merupakan mikroorganisme yang memberikan efek positif bagi kesehatan dengan cara mengatur keseimbangan flora di dalam usus atau saluran pencernaan. Fungsinya antara lain menstimulasi pertumbuhan sel-sel usus yang sehat, melapisi dinding usus, menjaga proses metabolisme dan meningkatkan kekebalan tubuh. Tak heran bila probiotik mendapat predikat sebagai “bakteri baik”.

Ada dua macam bakteri dalam tubuh, ada yang disebut sebagai bakteri baik dan bakteri jahat. Bakteri yang masuk ke dalam kategori baik adalah Lactobacillus dan Bifidobacteruim. Sedangkan Staphyloccus, Salmonella dan Enterobacter masuk ke dalam katergori bakteri jahat.

Probiotik bisa ditemukan di dalam susu, susu fermentasi (yoghurt), keju dan mentega. Namun, agar fungsi tersebut bisa optimal, ada syarat-syarat khusus yang harus terpenuhi. Bakteri itu harus mampu bertahan hidup selama dalam penyimpanan, waktu dikonsumsi dan sesampainya di saluran cerna.

Tidak semua bakteri bisa bertahan hidup sampai saluran cerna, karena kondisi asam dalam lambung bisa membunuh bakteri. Padahal, dalam usus harus ada bakteri baik dalam jumlah yang cukup, atau sekitar 106-108 koloni/ml. Selain itu, bakteri tersebut harus tidak patogenik atau tidak bersifat menimbulkan penyakit, dan tidak beracun.
Seiring kemajuan teknologi, probiotik kini bisa dibuat “setengah tidur”, atau disebut sebagai kondisi dorman. Dia akan kembali aktif ketika diseduh dengan air hangat atau suam-suam kuku. Dulu, konsumsi probiotik harus dalam keadaan dingin atau tidak panas, agar si “bakteri baik” tetap hidup. Dengan penemuan baru ini, jumlah probiotik hidup yang sampai ke dalam saluran pencernaan bisa dipertahankan. Keuntungan dari pengkondisian ini yaitu:
  • kultur bakteri akan stabil untuk jangka waktu lebih dari 15 bulan.
  • tak memerlukan lemari pendingin.
  • penanganan dan pendistribusiannya lebih mudah.

Probiotik dan Prebiotik. Probiotik seringkali disandingkan dengan prebiotik. Keduanya memang saling mendukung satu sama lain. Probiotik sebagai “bakteri baik” yang hidup tentu membutuhkan makanan. Disinilah peran prebiotik, karena dia berfungsi sebagai bahan makanan mempunyai efek merangsang pertumbuhan probiotik.

Sumber prebiotik antara lain sayur-sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, gandum, bawang putih, dan madu. Pisang bahkan disebut-sebut sebagai sumber prebiotik terbesar.

20 Juni 2009

baby blues syndrome

Baby blues syndrome. Saya yakin kata-kata ini sudah cukup familier di telinga keluarga muda. Tidak bisa dipungkiri, kondisi ini terjadi di beberapa keluarga muda indonesia. Dari kondisi biasa yang tidak ada anak atau anggota keluarga lainnya, tiba-tiba muncul anggota keluarga baru yang seharusnya membawa kegembiraan dan kebahagiaan, malah mengakibatkan kecenderungan emosional yang meledak-ledak. Dari menangis tanpa sebab sampai depresi.

lalu apa penyebab baby blues syndrome ini?

Penyebab utama sindrom ini adalah perubahan hormon yang terjadi pada 3-4 hari setelah persalinan. Hal ini akan memicu mood sang bunda sehingga menjadi lebih sensitif, rasa sedih dan ingin menangis tanpa sebab. Meskipun seharusnya ibu tengah berbunga-bunga karena si mungil yang dinanti-nanti selama sembilan bulan sudah ada dalam pelukan.

Ternyata sindrom ini menghinggapi sekitar 70% bunda yang melahirkan. Sindrom ini sering terjadi, terutama, kepada bunda yang baru melahirkan untuk pertama kali. Dengan kondisi pengetahuan tentang si kecil yang serba terbatas, langsung dikondisikan untuk merawat dan mengasuh serta meluangkan waktu yang sedemikian banyak untuk memenuhi semua kebutuhan si kecil. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan kondisi baby blues syndrome ini.

Para bunda yang mengalami baby blues syndrome biasanya ditandai dengan gejala khas berupa depresi ringan, perasaan yang tidak menentu (moody), mudah sedih, murung dan rasa ingin menangis. Beberapa ada juga yang disertai gejala sulit tidur, sulit berkonsentrasi, sering bingung, dan pikiran yang terlalu mengkhawatirkan bayi atau ragu akan kemampuannya mengurus bayi. Namun, tidak perlu risau karena kondisi ini umumnya hanya berlangsung singkat (biasanya pada minggu pertama).

Sehingga para bunda tidak perlu kuatir. Terlebih baby blues syndrome ini tidak akan mengganggu peran aktif ibu untuk memberikan ASI dan memantau pola tumbuh kembang si kecil. Tetapi tentu saja, peran aktif ayah dan keluarga lainnya diperlukan untuk membantu bunda lepas dari kondisi ini.

19 Juni 2009

bayi caesar perlu tambahan probiotik

Artikel berikut saya ambil dari website republika.co.id. Semoga membantu untuk menambah pengetahuan ayahbunda sekalian. :)
Bakteri tak selalu merugikan. Bahkan kekurangan bakteri tertentu sejak dini menyebabkan bayi rentan terhadap berbagai jenis penyakit alergi terutama sistem saluran cerna. Mikroflora saluran cerna berperan penting dalam pembentukan daya tahan tubuh bayi.

Sayangnya pada bayi lahir caesar pembentukan kolonisasi saluran cerna tertunda hingga waktu 6 bulan. Kondisi ini dapat berpengaruh pada daya tahan tubuh sehingga bayu caesar memiliki resiko tinggi terhadap alergi dan penyakit infeksi hingga usia 5 tahun.

Pemberian probiotik diperlukan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Probiotik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi, mengurangi resiko alergi maupun penyakit infeksi seperti diare. Probiotik seperti Bifidobacterium lactis terbukti aman untuk bayi.

"Probiotik seperti Bifidobacterium lactis terbukti aman bagi bayi sehingga dapat
membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya," kata Kepala Divisi Gastrohepatologi
Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Agus
Firmansyah, dalam seminar kesehatan yang di selenggarakan Nestle pekan lalu di
Jakarta.

Bakteri menguntungkan atau baik seperti bifidobakteria yang diperoleh pada awal kelahiran sangat diperlukan untuk mengenali dan membentuk toleransi terhadap zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Agus menjelaskan bayi lewat operasi caesar lebih steril dibandingkan bayi yang lahir normal karena tidak terkontaminasi oleh bakteri yang terdapat di saluran persalinan normal sang ibu.

Sementara bayi normal memiliki proses berbeda. Bayi berpindah dari rahim yang nyaris steril ke lingkungan luar melalui proses yang lama yang melibatkan kontraksi berjam-jam. Alhasil, bayi melakukan kontak secara alami dengan mirkoflora normal ibu dan kemudian mikrobiota itu berkembang di ususnya.

Sementara itu pada bayi caesar, proses persalinan dilakukan di ruangan steril. Bayi diambil langsung dari rahim ibu tanpa kontak dengan area rektum dan vagina ibu, sehingga tak ada kesempatan kontak dengan mikrobiota normal di jalan lahir.

Malah, untuk menghindari infeksi pascaoperasi, ibu bisanya diberi antiobiotik yang disalurkan melalui plasenta. Akibatnya, kolonisasi bakteri menguntungkan (probiotik) di saluran cerna menjadi terhambat. Ini menjelaskan mengapa bayi yang dilahirkan secara caesar dilaporkan memiliki angka kejadian alergi dan infeksi lebih tinggi dibanding bayi lahir normal. Padahal inisiasi koloni bakteri yang diperoleh bayi saat persalinan normal berpengaruh kuat pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalannya.

Prof Bengt Bjorksten dari Karolinska Institutet Swedia menjelaskan, pengaruh kondisi awal kelahiran seperti cara kelahiran dan penggunaanan antibiotik, memiliki efek sangat besar terhadap pola mikroflora saluran cerna. Mikroflora saluran cerna sangat penting untuk merangsang sistem daya tahan tubuh dalam kondisi normal.

Melalui penelitiannya pada tahun 2001, Prof Bengt Bjorksten membuktikan, bayi-bayi penderita alergi terbukti memiliki lebih sedikit bifidobakteria pada feses atau tinja mereka. Hal ini masih terlihat hingga mereka berusia lima tahun. Beberapa studi dalam 10 tahun terakhir juga membuktikan, perbedaan menyolok komposisi mikrobiota bayi sehat dan alergi di negara-negara dengan prevalensi alergi rendah dan tinggi.

Apapun proses kelahiran bayi, sumber probiotik yang terbaik adalah air susu ibu
(ASI). Bayi yang lahir normal dan diberi ASI akan makin sehat karena bakteri
probiotik mendominasi 99 persen mikrobiota saluran cerna.

Pentingnya manfaat probiotik sejak dini, membuat pemberian probiotik pada bayi terus dikampanyekan. Tentunya aspek keamanan harus benar-benar diperhatikan. Hanya preparat probiotik yang sudah diuji secara ekstensif dan terbukti aman yang boleh diberikan. Probiotik Bifidobacterium lactis merupkaan salah satu probiotik yang keamannnya telah teruji dan mendapatkan status Generally Regarded as Safe (GRAS) oleh US-FDA setelah melalui uji analisa keamanan ketat.

Meski diberikan setiap hari, probiotik tidak berpengaruh buruk atau memiliki efek samping negatif bagi anak-anak yang mengonsumsinya karena sebagian probiotik itu akan dikeluarkan dari tubuh, demikian kata Agus.

16 Juni 2009

konsumsi vitamin E berlebih berbahaya untuk janin


Informasi ini sebaiknya diketahui oleh para calon bunda yang sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Terkait dengan asupan vitamin E yang masuk ke dalam tubuh.

Ternyata, semakin tinggi asupan vitamin E yang diterima tubuh, maka hal itu akan berakibat kurang baik untuk janin-nya. Hal itu diungkapkan oleh para peneliti dari Belanda, yang menyatakan, kandungan vitamin E yang terlalu tinggi pada awal kehamilan dapat menyebabkan resiko bayi lahir dengan gangguan hati. Dan para calon bunda yang mengkonsumsi vitamin E dosis tinggi, beresiko hingga 70 persen memiliki bayi dengan kelainan hati, dibandingkan yang mengkonsumsi vitamin E lebih rendah.

Peneliti menyimpulkan bahwa tingginya asupan vitamin E memungkinkan adanya ketidakseimbangangan antara oksidan dan antioksidan di dalam lapisan embrio.

Kemungkinan mekanisme lain yang diperburuk efek vitamin E dosis tinggi pada bayi, menurut peneliti, adalah termasuk perkembangan perubahan pada hati embrio, dan gangguan sel enzim pembersih racun secara alami.

13 Juni 2009

tips memberi obat kepada anak balita

Susah-susah gampang. Mungkin itu yang terjadi ketika ayahbunda memberi obat kepada si kecil. Pasti ada saja tingkah si kecil untuk menolak minum obat yang ayahbunda berikan. Dari yang sekedar menutup rapat mulut-nya, geleng-geleng sampai mengeluarkan kembali obat yang sudah masuk ke mulut-nya. Dan pastinya, ayahbunda akan jengkel ketika mengalami hal ini.

Berikut tips dan trik untuk meringankan ayahbunda sekalian, ketika memberikan obat kepada si kecil.

  • Karena bayi biasanya susah diam, mintalah bantuan orang dewasa atau anak yang lebih besar untuk menenangkannya.

  • Kalau tidak ada orang lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut agar tangan si bayi tak mengganggu Anda.

  • Jika bayi sering memuntahkan kembali obat yang diminumnya, mintalah bantuan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lembut. Lalu, dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi.

  • Pemberian obat, yang biasanya berbentuk cair, itu bisa menggunakan sendok atau pipet:

Bila menggunakan sendok, letakkan sendok yang telah disterilkan dan diisi obat pada bibir bagian bawah. Angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir ke dalam mulutnya.
Bila menggunakan pipet, isilah pipet dengan sejumlah obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Letakkan pipet obat di sudut mulut bayi dan keluarkan obat perlahan-lahan


11 Juni 2009

usahakan berdiskusi dengan anak setelah makan

Apakah keluarga ayahbunda sekalian termasuk keluarga yang "mengharamkan" berbicara ketika sedang makan? Saya juga sepakat.

Tetapi apakah keluarga ayahbunda termasuk keluarga yang "mengharamkan" bercengkerama setelah makan? Saya harap tidak.

Dari penelitian yang ada, bercengkerama atau berdiskusi atau berbicara di meja makan, sebelum atau setelah makan tentunya, akan menambah kecerdasan buah hati-nya.

Dengan membiasakan berdiskusi atau sekedar bercengkerama, selain hal di atas, tentunya akan menambah hangat suasana kekeluargaan, dan mempererat hubungan emosiaonal antara ayah, bunda dan anak

Penelitian itu menyebutkan, bahwa anak-anak usia balita yang dibiasakan berbicara atau berdiskusi dengan ayahbunda-nya, akan mempunyai kosa kata yang lebih banyal dan kemampuan membaca yang lebih tinggi dibandingkan anak balita yang tidak terbiasa dengan kondisi seperti itu.

Tentang hal atau pokok pembicaraan, jangan melulu ke arah perintah kepada si kecil untuk menghabiskan makanannya. Usahakan berdiskusi tentang kegiatan atau kejadian yang dialami oleh seluruh anggota keluarga, khususnya si kecil.

Dengan membiasakan hal ini, anak balita akan terbiasa menyuarakan pendapatnya, akan terbiasa mengemukakan isi hatinya dan ayahbunda juga dapat memberikan solusi atau pengetahuan lebih untuk si kecil. Yang secara otomatis, anak akan lebih nyaman untuk berbicara dengan ayahbunda bila ada permasalahan, daripada dengan orang lain.

09 Juni 2009

kenapa waktu tidur bayi sangat lama?

Ketika bayi baru lahir sampai kira2 umur 1 bulan, aktifitas utama yang dilakukan oleh si kecil adalah tidur, tidur dan tidur. Bahkan sampai umur balita pun, si kecil pasti dianjurkan untuk banyak tidur, setelah aktifitas kesehariannya.
Ini yang perlu ayahbunda ketahui. Bahwa semakin nyenyak tidur si kecil, maka tumbuh kembang otak si kecil akan semakin optimal. Kenapa? Karena sekitar 75% hormon pertumbuhan ini, dikeluarkan ketika sedang tidur nyenyak. Hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, memperbaiki dan reproduksi sel-sel tubuh yang rusak, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga perkembangan otak si kecil.
Selain itu, aliran darah ke otak juga meningkat selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau tahap tidur aktif. Berdasarkan teori autostimulation, tingginya komponen tidur REM pada bayi menunjukkan stimulasi yang terjadi di otak juga berlangsung lebih maksimal. Stimulasi ini tentulah amat penting bagi pertumbuhan sistem susunan saraf pusat bayi, sehingga memungkinkan optimalnya tumbuh kembang otak bayi.

07 Juni 2009

7 obat terlarang pada bayi

Ini kutipan dari situs www.motherandbaby.co.id. Saya rasa hal ini patut diperhatikan oleh para ayahbunda sekalian, khususnya saya pribadi. Semoga saja ini bermanfaat.

Silahkan dibaca.

Bayi yang mungil lebih rentan terkena efek samping daripada orang dewasa. Jadi berhati-hatilah dalam memilih obat untuk si kecil. Obat-obatan berikut ini tidak direkomendasikan oleh para dokter untuk diberikan pada bayi Anda.

Aspirin. Jangan memberikan aspirin atau obat apa pun yang mengandung aspirin pada bayi, karena aspirin akan menyebabkan bayi menjadi rentan terkena sindrom Reye (Reye syndrom: serangan mendadak berupa gangguan pernapasan dan pencernaan selama beberapa hari dan berakhir dengan pembengkakkan otak yang ditandai dengan kejang atau koma, red). Obat-obatan untuk anak yang dijual di toko juga belum tentu bebas aspirin, yang mempunyai nama lain asam salisilat. Jadi, baca baik-baik label kemasan dan bertanyalah pada dokter jika Anda tidak yakin apakah obat tersebut mengandung aspirin.

Obat Anti Mual. Jangan pernah memberi bayi Anda obat anti mual, karena obat-obatan seperti ini mempunyai efek samping yang besar, kecuali jika dokter memang menganjurkan. Menurut Dr. Caroline, Sp.A dari Rumah Sakit OMC Jakarta, obat yang biasanya mengandung zat metoclopramide sebagai penghilang mual jika diberikan pada bayi akan menyebabkan gangguan extrapyramidal yang menyerang syaraf. Rasa mual pada bayi biasanya hanya berlangsung sebentar, dan akan hilang tanpa diberi obat-obatan tertentu. Jika bayi Anda muntah dan mengalami dehidrasi, segera pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Obat untuk Orang Dewasa. Memberi bayi obat untuk orang dewasa dengan dosis yang disesuaikan sangat berbahaya. Jika pada label kemasan tidak tercantum dosis untuk bayi, maka jangan berikan obat tersebut pada bayi Anda.

Obat Resep Untuk Orang atau Penyakit lain. Obat yang diresepkan untuk orang lain atau jenis penyakit lain bisa jadi tidak efektif atau bahkan berbahaya jika diberikan pada bayi Anda. Berikan hanya obat yang diresepkan untuknya dan sesuai dengan penyakitnya.

Obat Kadaluarsa. Buang segera obat jika telah habis masa berlakunya, karena akan berbahaya jika tetap digunakan. Demikian juga dengan obat yang telah mengalami perubahan warna dan bentuk. Namun jangan membuangnya ke dalam kloset, karena akan mempengaruhi kandungan air tanah yang akan digunakan sebagai air minum. Agar aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan buanglah ke tempat sampah.

Acetaminophen Berlebihan. Obat batuk dan pilek yang dijual bebas di pasaran mengandung acetaminophen yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit dan penurun panas, sehingga tidak baik jika digunakan bersamaan. Tanyakan pada dokter jika Anda tidak tahu kandungan yang terdapat dalam suatu obat batuk atau obat pilek. Dan jika si kecil sudah terlanjur mendapatkan obat resep, berilah acetaminophen hanya jika dokter memastikan bahwa zat itu baik bagi keadaan bayi Anda.

Tablet Kunyah. Obat yang berupa tablet kunyah sangat berbahaya untuk bayi. Jika si kecil Anda sudah makan makanan padat dan Anda ingin memberikan tablet kunyah, maka tablet itu harus digerus dulu, lalu dicampurkan dalam satu sendok penuh makanan lembut seperti yogurt atau saus apel. Untuk memperoleh dosis yang tepat, pastikan bayi Anda memakan habis makanan yang ada di sendok tersebut. Namun, ada beberapa jenis tablet kunyah yang tidak boleh digerus, karena dapat menghilangkan kandungan zat penting di dalamnya. Mintalah penjelasan lebih lanjut pada dokter seandainya bayi Anda diberi tablet kunyah.

Selain yang sudah disebutkan di atas, ada dua jenis obat lain yang patut Anda pertimbangkan sebelum memberikannya pada si kecil:

  • Obat-obatan Herbal. Obat-obatan jenis herbal memang aman bagi Anda karena menggunakan bahan-bahan dasar alami, tapi bukan berarti aman pula bagi bayi Anda. Pada dasarnya, tidak masalah jika obat-obatan herbal yang akan Anda berikan pada si kecil murni berasal dari tumbuh-tumbuhan, karena belum mengalami percampuran dengan bahan kimia. “Namun jangan memberikan obat-obatan herbal dalam bentuk jamu, karena jamu sudah mengalami proses percampuran bahan secara kimiawi.” kata Dr. Caroline.

Pada bayi, obat-obatan jenis ini dapat menimbulkan alergi, kerusakan hati, dan naiknya tekanan darah. Apalagi jika dikombinasikan dengan obat jenis lain, bisa fatal akibatnya. Sebelum memberikan obat-obatan herbal pada si kecil, konsultasilah dulu pada dokter. Dan selalu beritahu dokter mengenai obat-obatan herbal apa saja yang pernah Anda berikan pada si kecil sebelum ia memberikan resep.

  • Obat Batuk dan Obat Pilek yang Dijual Di Toko. Sebenarnya, batuk dapat membantu membersihkan paru-paru bayi. Obat batuk dan pilek seperti dekongestan seringkali bersifat kontraproduktif. Artinya, tidak terlalu membantu penyembuhan batuk pada bayi, tapi hanya meringankan gejalanya saja. Obat ini justru menimbulkan efek samping seperti gelisah dan susah tidur. Jadi, jika si kecil sedang pilek, cobalah menanganinya dengan memberinya banyak minum. Kalau belum berhasil, temui dokter sebelum Anda memutuskan untuk membeli obat pilek di toko.



IMPORTANT -
The contents of this email and its attachments are intended only for the individual or entity addressed above and may contain confidential and/or privileged material.
Any unauthorized use of the contents is expressly prohibited. If you receive this email in error, please contact us, then delete the email.
Please note that any views or opinions presented in this email are solely those of the author and do not necessarily represent those of the company and should not be seen as forming a legally binding contract without express written confirmation.
Finally, the recipient should check this email and any attachments for the presence of viruses. PT Astra Honda Motor accepts no liability for any damage caused by any virus transmitted by this email.

05 Juni 2009

bayi menangis pada malam hari

Apabila si kecil yang masih berumur 2 minggu lebih, tiba-tiba menangis dan tanpa sebab yang jelas, ayahbunda pasti bingung dan panik. Hal itu wajar saja, karena kondisi anak yang masih rentan dan belum bisa mengekspresikan kondisinya. Ada kemungkinan, si kecil mengalami yang namanya kolik infantil. Dan kolik ini terjadi pada 20% bayi yang masih berusia 2 minggu samapi 4 bulan.

Apa penyebab kolik infantil?

Sampai sekarang, penyebab kolik ini belum bisa dipastikan. Gejala si kecil mengalami kolik, bayi akan menangis, seringkali kaki-nya ditekuk dan ditarik ke arah perut dan dengan wajah yang memerah serta buang angin. Melihat gejala ini, seringkali kejadian kolik ini seringkali dikaitkan dengan gangguan sistem pencernaan-nya yang memang masih belum sempurna. Karena hal ini tidak akan membahayakan si kecil, ayahbunda disarankan tidak panik dan tidak usah membawa si kecil ke dokter.

Cara mengatasi kolik infantil

Karena belum ditemukan obat yang sesuai untuk menyembuhkan kolik pada si kecil, yang bisa dilakukan ayahbunda hanyalah mengurangi atau meminimalkan resiko-resiko yang tidak diharapkan. Berikut ini cara atau tips yang bisa ayahbunda lakukan ketika si kecil mengalami kolik infantil.

  • Gendong sambil elus-elus punggungnya, agar bayi bersendawa.
  • Gendong sambil diayun perlahan, agar bayi merasa aman dan nyaman.
  • Dekap bayi agar bayi merasa hangat.
  • Jika kulitnya agak dingin, kenakan sarung tangan, kaus kaki dan selimut.
  • Bersikaplah tenang (ini yang paling penting). Kepanikan Anda biasanya dirasakan juga oleh bayi. Hal ini bisa membuat bayi semakin rewel.

03 Juni 2009

balita 1 tahun sering takut ditinggal sendiri, ada apa?

Apabila balita anda berusia 1 tahun dan mulai menunjukkan tanda-tanda takut dengan orang lain dan inginnya selalu mengikuti seseorang yang dia kenal, maka tidak seharusnya para ayahbunda kuatir dengan kondisi ini. Kenapa? Berikut ini beberapa penjelasan mengenai hal ini.

Belum mandiri

Dari sudut pandang si kecil, seseorang yang mengasuhnya dan sering berada di dekat-nya, yaitu bunda-nya, memberi rasa aman dan nyaman ketika si kecil mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Ikatan emosional antara anak dan bunda-nya, sangat kuat sehingga balita sepenuhnya tergantung pada bunda-nya. Hal ini bisa dimaklumi karena balita usia 1 tahun memang belum terbentuk kemandiriannya.

Balita usia 1 tahun selalu ingin melakukan segala sesuatu dengan bunda-nya, dan harus selalu berada di dekat-nya. Kecemasan seringkali muncul ketika si kecil merasa jauh dari bunda. Pada saat itu, si kecil akan merasa sedih dan takut. Itu sebabnya, balita seringkali membuntuti ke mana pun bunda-nya pergi. Si kecil berperilaku demikian karena ingin mendapatkan keamanan dan kenyamanan dari bunda-nya.

Ciptakan kenyamanan

Hindari meremehkan rasa cemas anak, dan bunda nggak perlu ikut-ikut cemas. Ciptakan situasi agar balita merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya, terlebih saat bunda jauh dari pandangan-nya.

Beri perhatian saat bunda bersama si kecil di rumah. Ucapkan kata-kata penuh kasih. Memberi sentuhan fisik dan situasi yang menyenangkan saat perpisahan bisa menjadi cara untuk meyakinkan balita bahwa si kecil tetap dicintai dan diperhatikan. Ketika anak masih saja mengikuti, biarkan saja hingga si kecil benar-benar mandiri. Dukung dan bangun kepercayaan diri balita agar ia menjadi anak yang mandiri.

02 Juni 2009

efek negatif kurangnya waktu tidur si kecil

Kurangnya waktu tidur si kecil tentu saja akan mempengaruhi proses tumbuh kembang-nya. Baik secara fisik maupun psikis.

Menyebabkan tubuh si kecil lelah. Sehingga kemungkinan si kecil untuk nangis dan rewel pasti sangat besar.

Menyebabkan daya tahan si kecil menurun. Sehingga si kecil gampang terserang penyakit, dan tentu saja efek berikutnya adalah perkembangan si kecil akan terganggu. Ketika tidur, proses kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh sedang di "recharge", dalam artian, proses metabolisme sel darah putih sedang berlangsung.

Nah, karena sel darah putih itu adalah imun alami yang dimiliki oleh tubuh, maka ketika proses regenerasi sel darah putih ini terganggu, akan menurunkan kadar sel darah putih dalam darah. Dan akibatnya adalah kekebalan tubuh si kecil dapat berkurang.

Menyebabkan tumbuh kembang otak juga terganggu. Dengan tubuh yang masih belum fit atau masih lelah, konsentrasi si kecil juga akan menurun. Dan nantinya, akan berpengaruh ke daya pikir atau kecerdasan si kecil terhadap menangkap suatu hal yang baru.

01 Juni 2009

pengaruh orangtua merokok terhadap anak

Pengaruh merokok memang dahsyat. Dari penelitian yang dilakukan oleh pihak University of Arizona, seorang ibu hamil atau menyusui yang manjadi perokok aktif, akan menyebabkan bayi yang dikandungnya atau bayi yang diasuhnya menjadi perokok aktif menjurus kronis pada usia 22 tahun. Dan akan memiliki kemungkinan kecil untuk berhenti merokok apabila dibandingkan dengan anak dari bunda yang tidak merokok atau menjadi perokok pasif.

Penelitian tersebut menyatakan perubahan biologi berlangsung di dalam perut. "Namun asap mengubah kimiawi otak," kata pemimpin peneliti Dr Rony Grad, wakil profesor klinik kesehatan anak di universitas itu.

"Jika anda terpajan pada asap sebelum dilahirkan atau pada tahun awal kehidupan, anda sangat mungkin untuk menjadi prokok kronis pada usia 22 tahun," kata Grad.

Apakah hal seperti ini sudah terpikirkan oleh para ibu yang sedang hamil atau menyusui? Semoga saja sudah. Semoga saja para ibu hamil atau menyusui sadar akan hal ini.

Terus, bagaimana dengan peran aktif ayah yang merupakan perokok aktif?

Ternyata hal ini sama berpengaruhnya terhadap proses tumbuh kembang si kecil untuk mengikuti jejak para ayahbunda-nya. Dengan lingkungan sekitar si kecil yang sedemikian rupa, akan membawa si kecil untuk mengikuti sikap ayahbunda-nya. Akan membuat si kecil bertindak lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakan. (baca disini)

Oleh sebab itu, dengan lingkungan keluarga yang sehat dan bebas dari asap rokok, setidaknya akan mempengaruhi keputusan untuk menjadi perokok aktif di masa depan si kecil.