Penggunaan baby walker masih menjadi kesimpangsiuran. Ada bahasan yang mendukung pemakaian baby walker, tetapi tidak sedikit juga yang menentang pemakaian baby walker ini. Tetapi bagi keluarga muda yang mempunyai tingkat kesibukan yang cukup padat, mungkin pemakaian baby walker ini cukup membantu dalam hal tumbuh kembang anaknya, dalam hal ini proses pembelajaran untuk berjalan.
Meskipun sebenarnya, hal itu sangat tidak mendukung perkembangan kakinya. Dikarenakan kekuatan otot dan tulang kakinya masih belum bisa untuk menopang berat tubuhnya. Sehingga perlu dilihat lagi, tingkat keefektifannya. Apakah benar-benar perlu pemakaian baby walker ini?
Dari studi yang dilakukan di AS, terdapat bukti-bukti ketidak efektifan atau kekurangan dari pemakaian baby walker ini. Hal ini bisa dilihat dari angka-angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang cedera ketika sedang memakai baby walker.
Dengan pergerakan roda-roda baby walker yang sangat-sangat bergerak bebas, resiko bayi akan terjatuh atau terguling akan cukup besar. Belum lagi, kalau si kecil mampu meraih benda-benda yang dengan mudahnya bisa diraih, bahkan ditarik. Bisa dibayangkan kalau yang diraih atau ditarik itu taplak meja dengan lilin yang menyala atau minuman panas berada di atas meja.
Yang ada hanya resiko cedera akan terjadi kepada anak anda dengan tingkat yang cukup tinggi.
Oleh sebab itu, usahakan pemakaian baby walker ini dalam pengawasan anda 100%. Jikalau anda tidak bisa menjamin hal itu, lebih baik latihlah anak anda berjalan dengan bantuan alat lain.
Bisa dengan menggunakan tongkat yang ditempelkan ke tembok, sehingga si kecil bisa meraih dan menggenggam tongkat itu sambil berjalan. Atau dengan alat seperti baby walker, tetapi dengan pergerakan roda yang dibatasi sehingga masih dapat didorong atau digerakkan oleh si kecil.
Hal-hal seperti inilah, yang nantinya bisa memunculkan bakat kreatifitas orangtua serta anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar