01 Juni 2009

pengaruh orangtua merokok terhadap anak

Pengaruh merokok memang dahsyat. Dari penelitian yang dilakukan oleh pihak University of Arizona, seorang ibu hamil atau menyusui yang manjadi perokok aktif, akan menyebabkan bayi yang dikandungnya atau bayi yang diasuhnya menjadi perokok aktif menjurus kronis pada usia 22 tahun. Dan akan memiliki kemungkinan kecil untuk berhenti merokok apabila dibandingkan dengan anak dari bunda yang tidak merokok atau menjadi perokok pasif.

Penelitian tersebut menyatakan perubahan biologi berlangsung di dalam perut. "Namun asap mengubah kimiawi otak," kata pemimpin peneliti Dr Rony Grad, wakil profesor klinik kesehatan anak di universitas itu.

"Jika anda terpajan pada asap sebelum dilahirkan atau pada tahun awal kehidupan, anda sangat mungkin untuk menjadi prokok kronis pada usia 22 tahun," kata Grad.

Apakah hal seperti ini sudah terpikirkan oleh para ibu yang sedang hamil atau menyusui? Semoga saja sudah. Semoga saja para ibu hamil atau menyusui sadar akan hal ini.

Terus, bagaimana dengan peran aktif ayah yang merupakan perokok aktif?

Ternyata hal ini sama berpengaruhnya terhadap proses tumbuh kembang si kecil untuk mengikuti jejak para ayahbunda-nya. Dengan lingkungan sekitar si kecil yang sedemikian rupa, akan membawa si kecil untuk mengikuti sikap ayahbunda-nya. Akan membuat si kecil bertindak lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakan. (baca disini)

Oleh sebab itu, dengan lingkungan keluarga yang sehat dan bebas dari asap rokok, setidaknya akan mempengaruhi keputusan untuk menjadi perokok aktif di masa depan si kecil.

1 komentar: